Fakta-Fakta Unik Tentang Danau Kelimutu di Ende - Flores

Danau Kelimutu sangat dikenal dengan danau tiga warna, merah, biru dan putih, yang bisa berubah-ubah warnanya tergantung gas, suhu dan mikroba yang ada di dalam danau.

Banyak mitos yang dikaitkan dengan warna Danau Kelimutu. Salah satunya jika warna danau berubah menjadi berwarna merah artinya akan terjadi sebuah musibah berupa cuaca ekstrem, hingga wabah penyakit sampai dengan kelaparan.

Danau Kelimutu merupakan salah satu destinasi wisata favorit di kasawan Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Danau Kelimutu berada di ketinggian 1.639 mdpl. Berikut 7 Fakta tentang Danau Kelimutu yang harus kamu ketahui.

1. Nama 3 Danau Kelimutu
Tiga Danau Kelimutu memiliki nama yang berbeda beda disesuaikan dengan warnanya. Tiga danau tersebut bernama Tiwi Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai dan Tiwu Ata Polo.
Danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai (Danau Pemuda dan Gadis) memiliki kedalaman hingga 127 meter, paling dalam dibandingkan dengan dua danau lainnya. Sementara  Tiwu Ata Polo memiliki kedalaman hingga 64 meter dan Tiwu Ata Mbupu (Danau orang tua) memiliki kedalaman hingga 67 meter.

2. Luas 3 Danau Kelimutu
Danau yang paling luas, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai memiliki luas sekitar 5,5 hektar dengan warna khas hijau lumut. Danau Tiwu Ata Mbupu memiliki luas 4,5 hektar dengan warna hijau. Sedangkan danau Tiwu Ata Polo hanya seluas 4 hektar paling kecil diantara dua lainnya.

3. Danau Paling Sering Paling Berubah Warna
Danau yang paling sering menampakkan warna yang berbeda hingga 44 kali dari tahun 1915-2011 adalah danau Tiwu Ata Polo yang juga merupakan salah satu sumber air Sungai Ria Mbuli yang mengalir di sekitar Gunung Kelimutu.
4. Terakhir Meletus
Gunung Kelimutu tercatat meletus terakhir kalinya pada tahun 1968. Sedangkan perubahan warna pertama kalinya terjadi sejak setelah letusan pada tahun 1886.
5. Penyebab Perubahan Warna Danau Kelimutu
Perubahan warna ketiga danau di Gunung Kelimutu menurut para ilmuwan disebabkan karena terjadinya perubahan gas gunung api. Perubahan tersebut juga bisa disebabkan karena zat besi dalam fluida yang menghasilkan warna merah dan cokelat tua.
Sedangkan warna hijau disebabkan biota alam seperti lumut-lumut yang berada di dalam danau. Erosi dinding danau juga bisa menyebabkan perubahan Danau Kelimutu.
6. Ancaman Terbesar Danau Kelimutu
Danau Kelimutu merupakan kawasan gunung api yang rawan sekali gempa bumi. Bahkan dinding-dinding pemisah antara ketiga danau bisa saja longsor. Sudut kemiringan dinding mencapai 70 derajat dengan ketinggian antara 50-150 meter.
Namun ancaman terbesar yang paling nyata adalah wisatawan yang berkunjung kerap kali membawa sampah dan tidak membawa sampahnya turun kembali. Salah satu keprihatinan yang sepatutnya disadari.
Belum lagi pedagang-pedagang yang berjualan minuman plastik membuat daerah Danau Kelimutu semakin teracam dengan keberadaan sampah-sampah bekas pengunjung.

7. Pemasukan Wisata Danau Kelimutu
Hampir setiap tahun Danau Tiga Warna ini selalu dikunjungi wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Wisatawan asing dan lokal dikenai tarif masuk yang berbeda saat mengunjungi Danau Kelimutu.
Pemasukan pariwisata Danau Kelimutu diperkirakan mencapai lebih dari 2 miliar setiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2015 saja Danau Kelimutu ini dikunjungi oleh 62.957 orang dengan pemasukan sekitar 2.4 miliar.

Sumber Tempo dan Kompas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ORANG JALANAN

MENDAKI GUNUNG